Jika berbicara mengenai investasi, investasi saham di Bursa Efek Indonesia adalah salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan. Mengingat investasi saham di BEI merupakan salah satu pilihan investasi yang aman dan pastinya memberikan penghasilan yang cukup besar. Meskipun begitu, ada resiko besar pula dibalik dari keuntungan besar yang didapatkan, ada resiko besar pula yang harus dihadapi. Namun tingkat resiko dalam investasi berbeda, tergantung dari tingkat keuntungan yang bakal didapatkan investor nantinya. Jika anda berniat untuk berinvestasi saham, anda harus pintar-pintar dalam memilih jenis saham mana yang akan dibeli. Jika anda ingin resiko berinvestasi yang lebih aman dan jauh dari resiko, anda bisa membeli saham-saham blue chip. Bagi anda yang masih pemula, mungkin masih kurang paham dengan istilah seperti ini.
Ada banyak perusahaan yang tergolong dalam blue chip, seperti BBRI, BBCA, BMRI, UNVR, TLKM, dan masih banyak lainnya. pada artikel kali ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai saham-saham blue chip.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Bagi investor pemula, mungkin masih belum memahami tentang saham blue chip. Blue chip dapat didefinisikan saham sebuah perusahaan yang mempunyai reputasi nasional, baik dari segi kualitas, kehandalan, dan kemampuan untuk beroperasi yang cukup menguntungkan dalam berbgai kondisi ekonomi dengan kondisi baik maupun buruk.
Banyak yang mengatakan jika saham cenderung mempunyai resiko yang cukup tinggi untuk dijadikan instrument investasi. Namun berbeda dengan jenis saham blue chip, istilah ini lebih mengarahkan investor kepada jenis saham yang terpercaya dikarenakan mempunyai nilai kapitalisasi yang besar. Menurut ahli dalam bidang saham dan investasi, jenis saham blue chip bisa dikatakan sebagai jenis saham yang paling aman untuk dijadikan investasi dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Hal ini karena nilai fundamentalnya yang cukup kuat, baik dari segi finansial maupun manajemen. Perusahaan akan membagikan dividen dengan nilai keuntungan yang cukup memuaskan.
Ciri-Ciri Saham Blue Chip
Sangat mudah untuk menemukan perusahaan yang tergolong blue chip, anda bisa melihatnya dari ciri-ciri di bawah ini:
1. Memiliki Kapitalisasi Besar
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, saham blue chip adalah jenis saham dari sebuah perusahaan besar yang memiliki laba stabil. Besar dan stabil ini tentunya harus dibuktikan dengan aset dan modal yang dimiliki perusahaan tersebut, termasuk pula kapitalisasi pasar. Bagi anda yang belum paham, kapitalisasi merupakan harga pasar perusahaan jika ada pihak yang ingin membelinya secara utuh. Kapitalisasi ini dapat dihitung dengan mengkalikan harga saham dan jumlah lembar saham perusahaan yang beredar di pasaran. Dan jika sebuah perusahaan memiliki kapitalisasi yang jumlahnya mencapai 20 triliun ke atas, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan besar.
2. Ada Di Bursa Dalam Jangka Waktu Lama
Ciri-ciri lainnya yang bisa dilihat adalah dari lamanya saham perusahaan tersebut ada di bursa efek. Meskipun ini penilaian yang tidak mutlak, namun lamanya waktu bertahan di bursa efek menunjukkan jika perusahaan tersebut sudah lama dan memiliki peningkatan laba yang signifikan.
3. Ramai Diperdagangkan
Saham yang masuk sebagai kategori blue chip selalu masuk ke dalam daftar teraktif di bursa. Bagi anda yang telah lama bermain di saham, mungkin akan mengenal istilah LQ45. LQ45 merupakan indeks yang berisikan tentang saham-saham likuid maupun saham yang ramai diperdagangkan. Namun perlu anda ketahui jika tak semua saham dalam kategori LQ45 masuk sebagai saham blue chip.
4. Saham Perusahaan Yang Menjadi Market Leader
Jika anda ingin melihat apakah saham tersebut termasuk blue chip atau tidak, anda bisa menggunakan ciri-ciri yang satu ini dengan mudah. Sebut saja seperti perusahaan Bank BCA (BBCA) atau PT Telkom (TLKM). Keduanya menjadi perusahaan market leader dalam sektornya masing-masing. Produk mereka pun banyak digunakan masyarakat luas. Atau bisa dikatakan jika mereka berhasil “memonopoli” pasar.
Daftar Perusahaan Yang Masuk Sebagai Blue Chip
Hingga saat (Data Pada Tahun 2019) ini tercatat 20 perusahaan yang masuk sebagai saham blue chip, antara lain adalah:
Kode | Nama Saham |
ASII | Astra International Tbk. |
PGAS | Perusahaan Gas Negara Tbk. |
JSMR | Jasa Marga (Persero) Tbk. |
WSKT | Waskita Karya (Persero) Tbk. |
UNTR | United Tractors Tbk. |
PTBA | Bukit Asam Tbk. |
TLKM | Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. |
ADRO | Adaro Energy Tbk. |
CPIN | Charoen Pokphand Indonesia Tbk. |
UNVR | Unilever Indonesia Tbk. |
KLBF | Kalbe Farma Tbk. |
SMGR | Semen Indonesia (Persero) Tbk. |
GGRM | Gudang Garam Tbk. |
INDF | Indofood Sukses Makmur Tbk. |
BBCA | Bank Central Asia Tbk. |
BBRI | Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. |
BMRI | Bank Mandiri (Persero) Tbk. |
HMSP | H.M. Sampoerna Tbk. |
ITMG | Indo Tambangraya Megah Tbk. |
MNCN | Media Nusantara Citra Tbk. |
UNVR
UNVR merupakan kode saham untuk PT Unilever Indonesia Tbk, dan rasanya sudah banyak orang yang familiar dengan perusahaan satu ini. Banyak produk Unilever yang digunakan sehari hari yang membuatnya cukup memonopoli pasar. Selain itu kinerja keuangan Unilever juga membuatnya pantas masuk sebagai saham blue chip. Bisa dilihat dari beberapa indikator di bawah ini:
- Return on Equity (ROE) UNILEVER telah mencapai 142% pada tahun 2019. Dan ROE UNVR selalu berada diatas 100% dengan memiliki profit yang cukup meningkat sepanjang tahun. Bahkan keuntungan mencapai 9 triliun pada tahun 2018
- Berkat pengelolaannya yang efisien, UNILEVER tak membutuhkan injeksi modal sehingga profit dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham
- Perusahaan dengan aset yang cukup besar ini hampir dikatakan tidak mempunyai hutang bank
BBCA
Kode saham dari PT Bank Central Asia Tbk, juga memiliki saham dengan kapitalisasi terbesar yang ada di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019. Dengan kata lain, saham yang dimiliki adalah saham terbesar yang ada di Bursa. Bahkan hingga saat ini, BCA adalah bank terbaik yang ada di Indonesia yang menghasilkan profit terbaik. Pertumbuhan kredit BCA juga cukup konsisten dalam bidang perbankan, ini adalah kunci utama profit didapatkan. Selain itu Return on Assets (ROA adalah yang paling tinggi diantara bank lain yang ada di kelasnya dan tingkat kredit macet juga terbilang rendah
BBRI
PT Bank BRI (Bank Rakayat Indonesia) juga termasuk sebagai salah satu jenis saham Bue Chip. Bahkan Profit dari Bank BRI adalah probit terbesar yang ada di Indonesia. Bank BRI lebih memfokuskan kepada kredit usaha mikro, kecil, hingga menengah yang mana adalah mayoritas dari pasar pinjaman Indonesia. Dengan usia perusahaan yang telah lebih dari 100 tahun, bisa dikatakan Bank BRI memiliki jam terbang yang cukup tinggi dan kemampuannya dlam Manajemen Kredit UMKM yang sulit dilawan kompetitor lainnya.
Dan yang paling penting, pertumbuhan kredit cukup konsisten bahkan paling tinggi dalam industry perbankan. BRI juga mencatat margin keuntungan yang tinggi, terlihat dari NIM (Net Interest Margin) tertinggi dibandingkan bank lain di kelasnya.
TLKM
Perusahaan yang bergerak sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini memang cukup unggul dalam jaringan bahkan hingga ke pelosok serta memiliki jumlah pelanggan terbesar yang bahkan tidak bisa disaingi oleh kompetitor lainnya. Telkom juga rajin membagikan dividen kepada para pemegang saham, bahkan pada tahun 2018 mereka membagikan hingga 16.2 triliun atau sekitar 90% profit untuk membayar dividen. Telkom juga memiliki profit margin teratas diantara kompetitor lainnya serta mencatat penghasilan rata-rata per konsumen yang tinggi diantara operator lainnya.
Apakah Saham Blue Chip Cocok Untuk Investasi Pemula?
Jika ditanyakan apakah saham blue chip sangat cocok untuk investasi pemula? Maka saham blue chip patut dipertimbangkan. Karena perusahaan yang tergolong dalam blue chip merupakan perusahaan besar dengan kinerja dan fundamental yang baik serta dikelola orang-orang professional. Bukan hanya itu, perusahaan ini juga berada di bidang industry yang sangat dibutuhkan banyak orang. Sudah dipastikan jika keuntungan yang diberikan cukup besar dan rutin kepada investor. Karena itulah investasi saham blue chip sangat direkomendasikan bagi pemula bahkan layak dijadikan investasi jangka panjang. Jadi bagi anda yang masih pemula dalam dunia saham, tak perlu khawatir saat menyuntikkan dana ke dalam perusahaan saham blue chip ini.