Dividen Interim

Saham MilenialDividen interim adalah keuntungan saham yang diumumkan dan dibagikan kepada penanam modal sebelum perusahaan membukukan laba tahunan. Prinsip dividen ini berbeda dengan dividen pada umumnya yang dibagikan setiap akhir tahun setelah perusahaan selesai membukukan keuntungan tahunan.

Ciri-ciri Dividen Interim

Kemudian bagi emiten go public akan mempublikasikan laporan keuangan auditnya di tahun berikutnya pada sekitar bulan Februari sampai April. Penerbitan dividen ini disebut juga dengan istilah dividen final. Sehingga dapat diketahui bahwa dividen final merupakan kebalikan dari dividen jenis interim. Berdasarkan pengertiannya, dividen interim memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Dibagikan Sebelum Pembukuan Akhir Tahun

Dividen ini dibagikan kepada para investor atau penanam saham sebelum perusahaan mengeluarkan pembukuan laporan keuangan audit. Sementara laporan keuangan audit atau laporan keuangan tahunan suatu emiten baru akan dikeluarkan pada akhir tahun atau di bulan Desember setiap tahunnya.

2. Alasan dikeluarkannya Dividen Interim

Keuntungan saham jenis ini dikeluarkan berdasarkan pencapaian perusahaan yang telah profit pada kuartal I, kuartal II dan Kuartal III sehingga dana laba yang terkumpul telah dapat dibagikan lebih cepat dari ketentuan pada umumnya. Hal ini juga mencerminkan kondisi emiten yang memiliki ekuitas baik, sehingga memberi dampak meningkatnya minat para investor baru.

TRENDING NOW:  Apa itu Saham IPO (Initial Public Offering)?

3. Jumlah Aset Bersih Perseroan

Perusahaan yang mengeluarkan dividen harus tetap memegang jumlah kekayaan bersih yang tidak kurang dari jumlah modal disetor, ditempatkan dan cadangan wajib.

4. Tidak Mengganggu Kewajiban pada Kreditur maupun Kegiatan Perusahaan Lainnya

Ciri lain dari dividen ini adalah pembagiannya tidak boleh mengganggu kewajiban perusahaan terhadap kreditur maupun dana anggaran dan operasional perusahaan. Dividen yang dibagikan harus murni berdasarkan keuntungan perusahaan atas modal yang ditanamkan oleh investor.

5. Pembagian Dividen berdasarkan Ketetapan Direksi

Sebelum membagikan dividen, maka perlu adanya persetujuan oleh Dewan Komisaris yang kemudian ditetapkan Direksi. Untuk kemudian dilakukan pembagian dividen secara merata berdasarkan besaran saham masing-masing investor.

6. Kondisi yang Mewajibkan Pengembalian Dividen Interim

Akan tetapi ada kondisi tertentu yang perlu diperhatikan yakni situasi dimana pemegang saham yang telah menerima dividen jenis interim harus mengembalikan dana keuntungan saham jika perusahaan mengalami kerugian di akhir tahun. Hal ini merupakan konsekuensi dari pembagian modal di awal sebelum adanya pembukuan tahunan.

Contoh Dividen Interim serta Pengembaliannya

Untuk membuat gambaran kondisi pembagian laba saham secara interim maka dapat dibuat contoh simulasi sebagai berikut. Dividen yang dibagikan misal sebesar Rp1.000 per lembar saham yang dibagikan sebelum perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan.

TRENDING NOW:  Penjelasan Terkait Hukum Saham dalam Islam

Kemudian secara tidak terduga perusahaan mengalami kerugian yang menyebabkan tidak adanya saldo laba positif sehingga tidak ada dividen yang dibagikan. Sehingga para investor harus mengembalikan saham sebesar Rp1.000 per lembar saham. Hal tersebut sesuai dengan besarnya dividen yang telah dibagikan sebelumnya.

Namun jika dalam kerugian tersebut perusahaan masih menyimpan saldo laba bersih, misalkan saja sejumlah Rp200 per lembar saham maka nominal dividen yang harus dikembalikan hanya Rp800 per lembar saham. Jumlah tersebut merupakan hasil pengurangan dividen yang telah dibagikan dengan saldo laba bersih perusahaan, yaitu Rp1.000 dikurangi Rp200 sama dengan Rp800.

Memilih Saham yang Sering Membagikan Dividen

Pembagian dividen merupakan momentum yang paling dinantikan termasuk jika dana keuntungan tersebut diterima lebih awal dari sebelumnya. Suatu emiten dapat melakukan pembagian dividen dengan frekuensi waktu yang beragam tergantung pada kondisi saham dan ekuitas suatu emiten terkait.

Memilih Saham yang Sering Membagikan Dividen
Memilih Saham yang Sering Membagikan Dividen (Sumber: Stockanalysis)

Bahkan sebagian perusahaan go public dapat membagikan dividen secara sering. Berikut adalah cara memilih saham yang sering membagikan dividennya.

1. Perusahaan Mapan dan Reservatif

Saham yang berpeluang membagi dividen secara sering adalah berasal dari emiten yang telah berdiri dengan mapan dan reservatif. Artinya perusahaan bukan perseroan yang baru dibentuk atau masih dalam masa pertumbuhan. Perusahaan yang mapan akan cenderung tidak banyak melakukan ekspansi sehingga dana profit dapat dikembalikan kepada pemegang saham.

TRENDING NOW:  Teknik Analisa Bandarmologi Saham Bagian 1

2. Konsisten

Anda perlu memperhatikan dan memilih perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen setidaknya selama 5 sampai 25 tahun terakhir berturut-turut. Dividen yang baik juga memiliki pertumbuhan setiap tahunnya dengan peningkatan minimal 10%.

3. Dividend Yield

Pilihlah dividen yang memiliki rata-rata dividend yield terbesar. Dividend yield adalah sebutan untuk keuntungan per lembar sahamnya. Semakin tinggi nilai dividend yield maka semakin tinggi juga bonus yang diterima oleh pemegang saham.

4. Pertumbuhan Pendapatan

Perhatikan juga pertumbuhan saham yang hendak dipilih. Pastikan saham memiliki pertumbuhan pendapatan yang meningkat secara signifikan. Anda dapat mengetahui informasi ini melalui data EPS atau laba per saham.

Carilah saham dengan nilai EPS diatas 10%. Hal ini harus terjadi secara rutin sekurang-kurangnya selama 5 tahun terakhir atau pada 3-4 kuartal secara berturut-turut yang menunjukkan nilai pertumbuhan pendapatan perusahaan.

5. Volatilitas Rendah

Usahakan untuk memilih saham yang mempunyai volatilitas rendah serta hindari saham yang bergerak secara liar. Sebaiknya pilihlah saham dengan incoming investing yang stabil namun bergerak naik secara konsisten. Sehingga perlu lebih bersabar namun tetap bergerak menuju keuntungan yang pasti.

Volatilitas Rendah
Volatilitas Rendah (Sumber: Thebalance)

Penjelasan diatas dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum Anda memilih saham yang paling tepat dan paling berpeluang untung. Sehingga dengan demikian risiko kerugian pun dapat diminimalisir sebaik mungkin. Serta Anda juga dapat menentukan jenis saham yang memungkinkan membagi dividen secara lebih sering atau lebih awal dengan sistem interim.

Leave a Reply
You May Also Like

Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Lebih Menguntungkan yang Mana?

Saham Milenial – Perbedaan saham biasa dan saham preferen sangatlah kontras. Keduanya…

Satuan Saham di Indonesia dan Perubahan Jumlah Lembar Per Lot

Saham Milenial – Satuan saham adalah hitungan per lot untuk setiap transaksi…

Informasi Seputar Rekomendasi Saham Hari Ini

Saham Milenial – Rekomendasi saham hari ini dapat digunakan sebagai pertimbangan pokok…

Rekomendasi 8 Aplikasi Charting Saham Terbaik untuk Analisis Teknikal

Saham Milenial – Aplikasi charting saham saat ini sudah menjadi aplikasi yang…