Teliti Cara Menghitung dan Contoh Soal Metode Penyusutan Garis Lurus

Contoh soal metode penyusutan garis lurus adalah suatu cara yang digunakan dalam depresiasi aset. Yakni sebuah metode perhitungan turunnya nilai aset suatu perusahaan setelah jangka waktu tertentu.

Keunggulan Metode Penyusutan Garis Lurus

Keunggulan Metode Penyusutan Garis Lurus
Keunggulan Metode Penyusutan Garis Lurus

Metode penyusutan garis lurus atau dikenal sebagai straight line depreciation method adalah yang paling sering digunakan oleh perusahaan. Metode ini juga telah mendunia dan juga dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar atau kecil.  Metode penyusutan juga memiliki keunggulan dan juga kerugian, antara lain adalah sebagai berikut.

1. Pengaplikasian Mudah

Seperti yang diketahui, metode penyusutan garis lurus adalah yang paling umum digunakan oleh suatu perusahaan. Sehingga pengaplikasiannya tidak rumit alias mudah dalam bentuk perusahaan apapun.

2. Aset Dapat Dihapus

Aset yang mengalami depresiasi atau penyusutan mungkin tidak akan memiliki nilai sisa setelah periode tertentu. Sebab nilai penyusutan yang sama juga menyebar dengan rata.

TRENDING NOW:  Jenis-Jenis Perusahaan yang Modalnya Diperoleh dari Penjualan Saham

3. Pilihan Tepat UMKM

Metode garis lurus sangat tepat digunakan untuk UMKM. Sebab perhitungan dan pengaplikasiannya terbilang mudah daripada metode lain.

4. Nihilnya Kesenjangan

Pada tahun awal bisa saja tidak terjadi pemberatan pada suatu perusahaan. Laba usaha pun tidak akan terpengaruh dengan hal ini.

Kerugian Metode Penyusutan Garis Lurus

Apakah ada kerugian yang juga bisa dihasilkan? Inilah beberapa hal yang perlu Anda pahami.

1. Asumsi Tidak Logis

Untuk menentukan depresiasi suatu aset kadangkala memiliki ketidakpastian. Sebab bisa saja aset bertahan lebih lama dari perkiraan yang ada. Misalnya saja aset A nilainya tidak mungkin turun konstan dengan nilai yang sama dalam suatu periode. Metode ini lebih mengarah pada asumsi atau perkiraan sehingga perlu diperhatikan.

2. Perbaikan Aset

Meski tidak berpengaruh pada laba, namun aset memerlukan atensi lebih yang biasanya di akhir tahun. Perusahaan pun harus siap menghadapi tekanan dari beban ini dan membuat suatu strategi penanganan.

Contoh Soal Metode Penyusutan Garis Lurus

Contoh Soal Metode Penyusutan Garis Lurus
Contoh Soal Metode Penyusutan Garis Lurus

Setelah memahami definisi depresiasi, berikutnya adalah contoh soal metode penyusutan garis lurus.  Rumus untuk perhitungan ini adalah:

TRENDING NOW:  Apa Itu Pengembangan Pasar dan Strategi Jitu Menaikkan Penjualan

Biaya Penyusutan = Nilai Perolehan – Nilai Sisa Pemakaian (Residu)

Tingkat Penyusutan = Persentase : Estimasi Masa Pakai

Beban Penyusutan Garis Lurus = Biaya Penyusutan x Tingkat Penyusutan

Sebagai contoh soal metode penyusutan garis lurus, perusahaan A membeli suatu aset dengan harga Rp 15.000.000,-. Kemudian diperkirakan jangka waktu pakai aset tersebut adalah 5 tahun.

Aset tersebut tercatat didapatkan pada bulan Mei. Bila usia ekonomisnya habis, diasumsikan bahwa aset tersebut masih bisa dijual seharga Rp 1.600.000,-.

Maka perlu dicari tahu:

  1. Biaya Penyusutan
  2. Tingkat Penyusutan
  3. Beban Penyusutan Garis Lurus

Jawaban untuk soal di atas yaitu adalah sebagai berikut.

  1. Rp 15.000.000 – Rp 1.600.000 = Rp 13.400.000
  2. 100% : 5 tahun = 5%
  3. Rp 13.400.000 x 5% = Rp 670.000

Atau misalnya dengan nilai yang sama, maka kita dapat menghitung penyusutan tahunan sebuah aset dengan rumus sebagai berikut. Tentunya dalam contoh soal metode penyusutan garis lurus yang serupa.

Penyusutan (Tahunan) = (Biaya Perolehan Aset – Estimasi Residu) : Estimasi Usia Ekonomis

Penyusutan (Tahunan) = ( Rp 15.000.000 – Rp 1.600.000 ) : 5 tahun

Penyusutan (Tahunan) = ( Rp 13.400.000 ) : 5 tahun

Penyusutan (Tahunan) = Rp 670.000

Alternatif lainnya yaitu seperti di bawah ini:

TRENDING NOW:  Strategi Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak

Rp 670.000 x (8/12) = Rp 446.000

Angka 8 didapatkan dari perhitungan bulan Mei dari keseluruhan 12 bulan dalam setahun. Yaitu menghitung dari Mei, Juni, Juli, Agustus dan seterusnya sampai Desember.

Penetapan ini didapatkan per suatu aset dikukuhkan, misalnya seperti contoh soal tadi yaitu di bulan Mei. Sehingga penggunaannya baru dimulai pada bulan tersebut, sehingga hasil yang didapatkan adalah 8/12.

Dari contoh soal metode penyusutan garis lurus di atas maka dapat diketahui berbagai macam hal terkait depresiasi. Yakni biaya penyusutan, tingkat penyusutan dan juga beban penyusutan garis lurus.

Kesimpulan

Metode garis lurus adalah metode yang paling sering digunakan oleh perusahaan terkait perihal penyusutan atau depresiasi aset. Ini dikarenakan metode garis lurus sangat mudah digunakan oleh siapapun.

Tentu saja metode ini memiliki keunggulan dan kerugian yang harus dipertimbangkan sebelum suatu perusahaan memakainya. Dengan demikian maka metode ini baru bisa bekerja secara efektif.

Berikut dengan contoh soal metode penyusutan garis lurus di atas, ternyata menghitungnya sangat mudah. Bahkan terdapat alternatif dalam metode perhitungannya sehingga dapat dipilih yang paling sesuai.

You May Also Like

Apa Saja Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional?

Saham Milenial – Perbedaan bank syariah dan konvensional ada karena operasional yang…

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa yang Tepat

Saham Milenial – Bagi Anda yang baru memulai sebuah usaha tentu membutuhkan…

Contoh Laporan Keuangan Bank Mandiri

Saham Milenial – Dengan adanya contoh laporan keuangan bank Mandiri, akan membuat…

Arti Etimologis, Macam dan Manfaat Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur

Laporan laba rugi perusahaan manufaktur adalah sebuah laporan keuangan dari perusahaan manufaktur…