Satuan Saham di Indonesia dan Perubahan Jumlah Lembar Per Lot

Saham Milenial – Satuan saham adalah hitungan per lot untuk setiap transaksi pembelian maupun penjualan saham. Sedangkan volume per lotnya berisi 100 lembar saham menurut aturan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.

Volume per lot dapat berubah dengan ditetapkannya aturan-aturan oleh Bursa Efek Indonesia. Dan ukuran lot bagi saham Indonesia berbeda dengan ukuran lot pada saham asing. Setiap negara memiliki aturan tersendiri mengenai jumlah lot saham di negara mereka.

Ketahui Definisi Lot Secara Komprehensif

Lot merupakan salah satu istilah penting yang harus diketahui oleh seorang investor. Lebih dari sekedar susunan kata berdasarkan tiga huruf, lot memiliki makna yang cukup berat. Lot berperan sebagai satuan saham yang menentukan tingkat likuiditas suatu perusahaan.

Hal ini juga menyangkut kemampuan daya beli investor. Apabila nilai per lot rendah maka akan memberi peluang pada lebih banyak investor untuk dapat membeli saham tersebut, hal itulah yang disebut dengan likuid. Artinya lebih banyak pencairan transaksi yang dilakukan karena harga yang kecil mampu dijangkau oleh lebih banyak orang.

Akan tetapi bagaimana jika seorang investor hanya mampu membeli dengan di bawah volume satu lot? Maka investor harus membelinya melalui satuan yang lebih kecil yaitu odd lots. Namun sayangnya satuan saham odd lots tidak dapat diperdagangkan pada saham reguler.

Meski terbilang jarang, transaksi odd lots ini dapat muncul apabila perusahaan melakukan aksi korporasi penerbitan saham baru. Beberapa diantaranya yang termasuk dalam aksi korporasi tersebut adalah right issue dan pembagian saham bonus.

TRENDING NOW:  Ketahui Bedanya Trading dan Saham Supaya Tidak Salah Pilih Investasi

Sejarah Perubahan Jumlah Lembar Saham Per Lot

Satuan lot saham mengalami dua kali perubahan volume pertama kali ditetapkan sebagai satuan saham Indonesia. Pada mulanya jumlah per lot yang ditetapkan adalah sebanyak 50 lembar saham.

Namun berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011, satuan lot saham berubah menjadi 100 lembar. Keputusan itu dimulai sejak tanggal 6 Januari 2014. Kemudian diubah lagi menjadi 500 lembar per lot pada tahun 2018.

Sejarah Perubahan Jumlah Lembar Saham Per Lot
Sejarah Perubahan Jumlah Lembar Saham Per Lot (Sumber: irfan)

Perubahan volume lot per saham tersebut ditujukan untuk meningkatkan likuiditas perusahaan. Dapat digambarkan dengan pemisalan si A membeli 5000 saham, berarti penghitungannya adalah Rp 5000 x 500 = Rp 2.500.000,-. Indonesia kala itu sedang mengembangkan ekonomi yang dilaporkan naik sebesar 5,02%.

Kemudian seiring dengan globalisasi, pemerintah dan seluruh lembaga keuangan berupaya untuk meningkatkan perekonomian dan membawa Indonesia ke taraf yang lebih baik. Jumlah saham per lot kembali berubah dan saat ini lembar saham per lot adalah 100. Meski sempat diberitakan akan berubah pada tahun 2019 lalu, namun BEI masih mengkaji lagi mengenai hal tersebut.

Manfaat Perubahan Jumlah Lembar Saham Per Lot

Perubahan jumlah lot per saham merupakan tindakan yang didasarkan pada pemikiran, analisa dan pertimbangan tentang manfaat yang dapat diperoleh oleh pihak BEI maupun perekonomian negeri. Setelah sebelumnya mematok 500 lembar saham per lot, BEI menurunkannya menjadi 100 lembar saham per lot.

Hal tersebut membuat banyak investor berlomba untuk menanamkan modalnya. Semakin rendah jumlah lembar saham per lot, maka akan semakin terjangkau pula harga yang ditetapkan per transaksi bagi investor. Jika harga sahamnya adalah Rp 200,-, maka untuk pembelian satu lot saham dengan satuan 100 lembar, maka yang harus dibayarkan adalah Rp 200,- x 100 = Rp 20.000,-.

TRENDING NOW:  Apa itu Saham IPO (Initial Public Offering)?

Dengan harga yang rendah maka akan memberi peluang pada investor kecil untuk ikut membeli saham. Hal tersebut secara otomatis akan membuat transaksi pada bursa meningkat sehingga semakin besar pula pemasukan yang diterima oleh Bursa Efek Indonesia. Bahkan banyak yang memperkirakan bahwa jumlah saham per lot dapat lebih rendah lagi, misalnya menjadi 50 atau 20 lembar saham per lot.

Antara Lot dan Fraksi Harga

Lebih jauh lagi dalam hal ini istilah yang juga berkaitan dengan satuan lot per saham, yaitu fraksi. Lantas apa yang disebut dengan fraksi? Fraksi dalam pengertian bisnis berarti batasan perubahan atau kelipatan saham yang dapat diperjualbelikan. Maksudnya bahwa terdapat batas maksimal seseorang dapat membeli atau menjual saham dengan kelipatan tertentu.

Aturan fraksi harga saham ini wajib untuk dipatuhi sebagai standar dalam transaksi perdagangan saham. Berdasarkan peraturan yang berlaku per tanggal 2 Mei 2016 mengubah fraksi yang sebelumnya adalah kelompok harga <Rp 500.00 memiliki fraksi harga Rp 1,00, kelompok harga Rp 500.00 s/d >Rp 5000.00 memiliki fraksi harga Rp 5,00 dan >= Rp 5.000.00 memiliki fraksi harga Rp 25,00. Menjadi kelompok harga Rp 5 – Rp 200 memiliki fraksi Rp 1, Rp 200 – Rp 500 memiliki fraksi Rp 2, Rp 500 – Rp 2.000 memiliki fraksi Rp 5, fraksi Rp 2.000 – Rp 5.000 memiliki fraksi Rp 10 dan kelompok harga > Rp 5.000 memiliki fraksi Rp 25.

Perubahan fraksi yang dilakukan oleh BEI juga berkaitan dengan lot saham. Fraksi saham juga memiliki peran penting untuk meningkatkan likuiditas perusahaan, daya saing bursa dan kapitalisasi pasar. Jika seseorang menuliskan nominal saham yang diminta dengan angka diluar batas fraksi, maka akan secara otomatis tertolak oleh sistem. Hal ini disebut juga dengan auto rejection oleh Jakarta Automated Trading System atau yang disingkat JTAS.

TRENDING NOW:  Hal ini yang Perlu Diwaspadai dalam Bermain Trading Saham

Batasan fraksi merupakan ekuitas yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia sebagai patokan dasar dalam membeli jumlah saham. Hal ini tidak dapat dilakukan sembarangan karena dapat terjadi penolakan apabila nominal lot saham lebih tinggi dari fraksi harga.

Besaran Lembar Saham per Lot di Berbagai Negara

Berbeda di Indonesia berbeda pula di luar negeri. Masing-masing negara memiliki acuan saham yang ditetapkan oleh lembaga bursa yang berada di wilayahnya. Contohnya di Australia per satu lot ADR mewakili 20 lembar saham.

Sementara di Amerika Serikat dan Hongkong tidak ada batas minimal pembelian saham. Investor dapat melakukan transaksi meski hanya dengan membeli 1 lembar saham. Sedangkan Singapura, Malaysia dan China memiliki satuan 100 lembar saham per lot.

Berdasarkan uraian data dan informasi diatas dapat diketahui bahwa satuan saham dapat diartikan sebagai jumlah lembar saham per lot. Sedangkan lot adalah ketentuan minimum pembelian saham. Pembelian saham juga diatur dengan fraksi harga yang menjadi batasan maksimum pembelian saham. Apabila permintaan pembelian melampaui batas fraksi harga, maka transaksi akan ditolak oleh sistem dan investor tidak bisa melanjutkan transaksi.

Besaran Lembar Saham per Lot di Berbagai Negara
Besaran Lembar Saham per Lot di Berbagai Negara (Sumber: cnbcindonesia)

Keterangan ini penting untuk Anda ketahui sebagai bekal sebelum Anda memutuskan untuk datang ke perusahaan sekuritas dan membeli saham. Dengan mengetahui tentang hitungan lembar saham per lot serta fraksi harga yang ditetapkan maka proses transaksi yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik.

Leave a Reply
You May Also Like

Syarat dan Prosedur Perusahaan Go Public

Saham Milenial – Para investor pasti sudah tidak asing dengan istilah perusahaan…

Teknik Analisa Bandarmologi Saham Bagian 1

Saham Milenial – Setelah beberapa waktu lalu kami membahas tentang Analisa Bandarmologi Saham secara…

Begini Caranya Menghitung Average Down Saham

Saham Milenial – Cara menghitung average down saham perlu diketahui, jika Anda…

Cara Bermain Saham di Android Memudahkan Para Trader Untuk Mengoperasikannya

Cara bermain saham di Android menjadi pilihan yang mulai banyak diminati para…