Saham Milenial – Setelah beberapa waktu lalu kami membahas tentang Analisa Bandarmologi Saham secara teori. Kali ini kami ingin membahas secara teknis analisa yang bisa dibilang “Most Wanted” ini di kalangan trader ataupun investor ritel yang ada di bursa saham khususnya Indonesia, yakni teknik analisa Bandarmology. Kenapa Indonesia? Karena ilmu ini berkembang di Indonesia dan kemungkinan besar hanya ada di Indonesia jika kita merujuk dari istilah “bandar” yang dipakai dalam menamai metode analisa ini.
Dasar dari metode/teknik analisa bandarmologi
Saham ini adalah untuk mengetahui pergerakan dari market maker(yang orang Indonesia lebih suka menyebutnya “Bandar”). Adapun pergerakan Bandar yang akan kita deteksi oleh analisa bandarmologi ini adalah fase akumulasi dan distribusi yang dilakukan oleh Bandar.
Dalam teknikal analisis sendiri fase akumulasi dan distribusi yang dilakukan oleh market maker telah dibahas bertahun-tahun lalu dalam Dow Theory. Dimana market maker/Big player/smart money mereka membeli/mengumpulkan saham pada saat fase akumulasi, dan para investor retail akan ikut bertransaksi pada fase pastisipasi, yang pada akhirnya market maker/Big player/smart money akan melakukan penjualan semua sahamnya yang disebut sebagai fase distribusi.
Dari gambar di atas bisa dipahami bahwa Fase akumulasi akan diikuti oleh kenaikan harga, dan fase distribusi akan diikuti oleh penurunan harga. Mungkin sebagian dari kita akan bertanya tentang apa gunanya analisa bandarmologi saham jika dalam analisis teknikal sendiri kita juga akan mengetahui kenaikan harga melalui breakout resisten dll? Memang benar, namun dengan analisis teknikal kita hanya akan mengetahui kenaikan harga terjadi setelah harga naik duluan beberapa point dan breakout dari fase konsolidasinya.
Begitupun untuk mengetahui pembalikan trend pada suatu saham, contoh bullish menjadi bearish kita juga harus menunggu konfirmasi bahwa saham telah breakout support dll. Disinilah fungsi utama dari analisis bandarmologi saham tersebut, yakni untuk mengetahui lebih awal pergerakan dari bandar yang mampu menggerakkan harga, Agar investor retail dapat masuk lebih cepat(dulu) dan keluar juga lebih cepat untuk memaksimalkan profit, juga menghindarkan rugi karena nyangkut yang disebabkan oleh manuver yang dilakukan para bandar.
Teknik Analisa Bandarmologi Saham
Dalam artian yang lebih sempit fungsi dari teknik analisa Bandarmology Saham ini sesungguhnya berfungsi untuk mengidentifikasi fase yang sedang terjadi pada saat terjadi konsolidasi harga, atau disebut juga sideway. Dimana seperti yang kita ketahui selama ini sideway adalah fase dari market yang trendless, fase dimana market masih mencari arah baru dari harga kedepannya. Itulah mengapa dalam fase ini trader biasanya melakukan wait and see terhadap saham incarannya, sampai saham tersebut memberi konfirmasi trend baru yang terbentuk.
Dimana jika itu bullish berarti sideway yang terjadi sebelumnya adalah fase akumulasi dan trader akan masuk, namun jika bearish maka sideway yang terjadi sebelumnya adalah fase distribusi. Namun dengan Teknik Analisa Bandarmology Saham trader dapat mengidentifikasi fase akumulasi dan distribusi yang terjadi pada fase konsolidasi tanpa perlu menunggu konfirmasi dan arah/trend baru dari harga terjadi. Kedua fase tersebut(Akumulasi dan distribusi) dapat diidentifikasi pada saat konsolidasi sedang terjadi.
Secara sederhana teknik Analisa Bandarmologi
Saham ini dapat dilakukan dengan melihat order beli dan order jual yang terjadi dengan melihat broker mana yang melakukan pembelian/penjualan dalam jumlah besar dalam periode tertentu. Peride yang digunakan tidak terdapat patokan pasti, namun kita harus jeli menghitung jumlah order yang dilakukan. Jika pada orderbook terdapat beberapa broker yang seolah olah menguasai transaksi berdasarkan volume transaksinya bisa dikatakan bandar sedang melakukan akumulasi/distribusi.
Order yang dilakukan oleh bandar biasanya tidak menggunakan hanya 1 broker, namun mereka menggunakan beberapa broker untuk menghapus jejak mereka, yang biasanya masih tetap akan meninggalkan jejak dikarenakan berapa jumlah broker yang mereka pakai namun jumlah order yang terlihat lebih dominan besar pada broker tertentu akan akan tetap terlihat. Disitulah kejelian para investor ritel dalam menggunakan analisa bandarmologi saham diuji.
Di saham BHIT di atas terdapat antrian di harga 450 dalam jmlah besar yang terdeteksi kemungkinan adalah bandar yang melakukannya.
Itulah satu dari sekian teknik dasar dari analisa bandarmologi saham yang harus dipahami untuk melakukan analisa bandarmology saham. Lebih lanjut dan mendalam tentang teknik analisa bandarmology saham akan kami bahas lebih dalam pada postingan selanjutnya.
