Waskita Karya, Perusahaan BUMN yang Melalui Tiga Era

Waskita Karya (Persero) Tbk PT

PT Waskita Karya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bangunan dengan kode saham WSKT. Perusahaan yang didirikan sejak 1961 ini merupakan hasil nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Volker Aannemings Maatschapij N.V.

Waskita Karya, Perusahaan BUMN yang Melalui Tiga Era

Perusahaan ini resmi menjadi perseroan di tahun 1973 dan telah membangun beberapa produk diantaranya Precast Concrete, Jalan Tol, Properti, Hotel dan Energi. Perusahaan terus mengambangkan industrinya hingga berhasil membangun beberapa anak cabang diantaranya, PT Pejagan Pemalang Tol Road, PT Waskita Karya Realty, PT Waskita Toll Road, PT Waskita Beton Precast, PT Waskita Karya Energi dan PT Istaka Karya.

Perseroan ini membuka penawaran saham perdananya pada tanggal 10 Desember 2012 dengan nominal saham per lembarnya senilai Rp 100,- dengan harga Rp 380,-. Total saham yang ditawarkan adalah sejumlah Rp 3.082.315.000,-. Waskita mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 19 Desember 2012.

TRENDING NOW:  Harga Saham BMRI Hari ini

Visi dan Misi: Menjadi Perusahaan Konstruksi Terpercaya dengan Teknologi Terintegrasi

Perusahaan telah berpengalaman di bidang konstruksi bangunan baik bangunan yang menjadi infrastruktur negara maupun konstruksi sebagai program perusahaan swasta. Dalam menjalankan peran pentingnya bagi pembangunan negeri, emiten berjalan dengan satu misi kuat yang terus memacunya lebih baik dan lebih baik lagi.

Misalnya yaitu menjadi perusahaan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia serta terus berkelanjutan di sektor konstruksi yang terintegrasi dan unggul dalam bidang investasi. Seiring dengan visi yang dideklarasikan, perusahaan juga menetapkan butir-butir misi yang digunakan sebagai landasan untuk bergerak mencapai visi utama.

Visi dan Misi Menjadi Perusahaan Konstruksi Terpercaya dengan Teknologi Terintegrasi

Pertama, membuat nilai perusahaan terus meningkat dan berkelanjutan. Kedua, melakukan pengembangan sistem dan teknologi yang terintegrasi. Ketiga, mengelola keuangan dengan unsur fundamental kuat dan terpercaya. Keempat, menerapkan enterprise risk management yang selalu siaga. Kelima, membentuk sumber daya manusia yang memiliki kinerja tinggi serta berkompeten. Keenam, memiliki pencapaian yang seimbang dengan melakukan investasi pada bidang usaha baru.

Sejarah Perusahaan: Berawal dari Era Belanda, Jepang Hingga Menjadi Milik Nasional

PT Waskita Karya telah berjuang bersama negara di era kemerdekaan. Menjadi sebuah perusahaan dengan segudang jasa dan prestasi demi pembangunan tanah air. Sebelum dinasionalisasikan oleh Indonesia, industri ini sempat kembang kempis di era kolonial Jepang.

TRENDING NOW:  Harga Saham BBRI Hari ini

Pergerakan perusahaan yang sangat minim semakin memperburuk posisi Jepang pada waktu itu. Namun Jepang menyerah dan Indonesia mengambil kendali, perusahaan mulai merangkak naik dan membantu banyak lini dalam sektor pembangunan.

Jasa dan kejayaannya ditorehkan melalui bukti berbagai bangunan, jembatan, jalan raya dan berbagai infrastruktur negara yang berdiri kokoh. Bahkan proyek pembangunan yang rusak dan yang belum terselesaikan ditata ulang oleh direksi baru setelah dipegang oleh Indonesia.

Kemudian resmi dijadikan perusahaan milik pemerintah di tahun 1961, sehingga perusahaan berada dibawah wewenang Presiden RI nomor satu, Soekarno. Hal tersebut dinyatakan dalam bukti tertulis hitam di atas putih yaitu melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958.

Perusahaan terbuka milik negara tersebut kemudian berubah menjadi perseroan di tahun 1973 dan terus mengalami perkembangan hingga saat ini. Berdasarkan data terbaru pada tanggal 26 Maret 2020 mengalami kenaikan Bid/Ask sebesar 14,57% menjadi 456 setelah sebelumnya berada pada penutupan 398.

TRENDING NOW:  Harga Saham SIDO Hari ini

Sebagai emiten terkemuka milik negara, perusahaan juga baru saja mengumumkan keputusan buyback yang dimulai sejak tanggal 12 Maret sampai 12 Juni 2020 mendatang. Dana yang telah disiapkan adalah sejumlah Rp 300 miliar dengan total saham tidak lebih dari 20% dari jumlah modal yang disetor dengan ketentuan minimum saham yang beredar 7,5% dari saham yang disetor.

Laporan Keuangan: Menjadi Emiten Plat Merah Ke Empat yang Melakukan Buyback di Periode Ini

Berdasarkan grafik keuangan yang dan hasil laporan emiten, tercatat pendapatan hingga Desember 2019 menyentuh angka Rp 9,37 triliun. Sedangkan kas internal yang masuk sampai 30 September 2019 adalah Rp 3,49 triliun.

Melalui kegiatan buyback yang sedang berlangsung, perusahaan mengasumsikan seluruh anggaran terpakai, maka emiten akan mengalami penurunan total aktiva yang semula berjumlah Rp 137,24 triliun turun ke angka Rp 136,94 triliun dan ekuitas pun turut merosot dari angka Rp 29,23 triliun menjadi Rp 28,93 triliun. Namun laba bersih per saham akan naik dari harga Rp 85,- menjadi Rp 87,-.

Leave a Reply
You May Also Like

Harga Saham ICBP Hari ini

 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Siapa yang tak mengenal Indomie,…

Harga Saham WIKA Hari ini

Wijaya Karya (Persero) Tbk PT PT Wijaya Karya atau yang disingkat dengan…

Harga Saham BBRI Hari ini

 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT BBRI adalah sebuah perusahaan yang…

Harga Saham SIDO Hari ini

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO merupakan kode saham…